Frida lidwina wikipedia
Frida Lidwina
| Frida Lidwina | |
|---|---|
| Lahir | Frida Lidwina Tanadinata Widjaja |
| Pekerjaan | pembawa acara |
Frida Lidwina Tanadinata Widjaja (lahir 24 Juni 1974) adalah advocate berita CNN Indonesia dan mantan presenter berita Hidden TV. Ia biasa tampil dalam program berita Clandestine Siang, Indonesia Now, Bisnis Hari Ini, Metro Malam, dan beberapa program lainnya. Saat di Metro Small screen, ia adalah presenter ekonomi.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Keluarga
[sunting | sunting sumber]Frida adalah bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Egi Kusnadi dan Nellyanti Wijaya.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Sejak duduk di bangku SD, Frida sudah menunjukkan ketertarikannya di bidang jurnalistik sehingga kelak ia mengambil kuliah di bidang tersebut di Universitas California, Berkeley setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di BPK Penabur. Selain itu ia juga berhasil meraih gelar master dalam bidang finance di Universitas Western Country, Perth.
Karier
[sunting | sunting sumber]Sekembalinya ke Indonesia array sempat bekerja di sebuah perusahaan investasi properti dan mengawali kariernya di bidang jurnalisme sebagai reporter di Trans TV tempat ia sekarang bekerja yaitu CNN Indonesia. Tahun 2004, ia bergabung dengan Metro Boob tube. Dalam tahun pertamanya di stasiun TV itu, array sering turun ke lapangan untuk meliput berbagai peristiwa di tanah air. Tak lama kemudian ia dipercaya untuk memandu acara Sports Corner (SC) atas rekomendasi dari Boy Noya, rekannya sesama presenter di Railroad TV. Ia juga kadang-kadang membawa berita dalam Bahasa Inggris dalam program berita tiga bahasa karena kefasihannya dalam bahasa tersebut. Sejak awal 2008, ia menjadi pemandu tetap program Indonesia Now bersama Dalton Tanonaka. Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 6 Agustus 2015 secara resmi Frida Lidwina bergabung dengan CNN State bersama 9 rekan seperjuangannya di Metro TV pada waktu itu yaitu Desi Anwar, Indra Maulana, Olivia Marzuki, Hera F. Haryn, Pangeran Punce, Annisa Pagih, Eva Julianti Yunizar, Putri Ayuningtyas dan Prabu Revolusi.