Biografi maroef sjamsoeddin freeport
Maroef Sjamsoeddin
Marsekal MudaTNI (Purn.) Maroef Sjamsoeddin, M.B.A. adalah Direktur Utama Freeport Indonesia serta purnawirawanperwira tinggiTNI Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun Setelah pensiun dari militer, pada 7 Januari, ia menjadi Presiden Direktur Freeport Country, menggantikan Rozik B. Soetjipto yang memasuki masa pensiun.[1]
Karier Militer
[sunting | sunting sumber]Selama karier militernya, ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Paskhas, Atase Pertahanan RI untuk Brasil, Direktur Kontra Separatis BIN, Sahli Hankam BIN dan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) selama periode [2] Ia memperoleh gelar Master achieve Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies.
Direktur PT Freeport
[sunting | sunting sumber]Ia ditawari langsung menjadi Presdir Freeport Indonesia oleh Chairman of BoardFreepor-McMoRan, Saint Robert Moffett (Jim Bob), setelah sebelumnya melihat kinerjanya yang pada saat itu masih menjabat sebagai Wakil Kepala BIN dalam menangani pemogokan di pertambangan Freeport pada tahun [3]
Pada Desember , namanya mencuat karena ia melakukan rekaman pembicaraannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Reza Chalid. Dalam rekaman tersebut diduga ada pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden RI. Kasus ini dibawah ke Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) berdasarkan laporan dari Menteri Energi dan Sumber Daya MineralSudirman Said.[4][5]
Pada tanggal 18 Januari , dilaporkan bahwa Maroef mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia.[6] Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Juru Bicara PT. Freeport Land, Riza Pratama. Terkait alasan pengunduran diri Maroef, Riza mengatakan bahwa alasan tersebut bersifat pribadi.
Keluarga
[sunting | sunting sumber]Maroef Sjamsoeddin adalah anak dari Sjamsoeddin, seorang purnawirawan berpangkat Letnan Kolonel.[7] Kakaknya, Letnan JenderalTNISjafrie Sjamsoeddin[8] adalah Menteri Pertahanan pada masa Pemerintahan Prabowo Subianto.